Notice: Undefined index: options in /home/u1568863/public_html/wp-content/plugins/elementor-pro/modules/theme-builder/widgets/site-logo.php on line 123
Generic selectors
Exact matches only
Search in title
Search in content
Post Type Selectors
product
post

Posisi Diferensial / Differencing GNSS

Halo guys… kali ini kita akan membahas tentang Posisi Diferensial GNSS. Jika kalian ingin mengetahui lebih lanjut silahkan simak pembahasan kami dibawah ini…

Ada peningkatan minat dalam pemosisian diferensial, karena banyak keuntungan dari komunikasi nirkabel dan jaringan.

Sebagian besar kesalahan yang memengaruhi GNSS sering terjadi antara penerima, yang mengamati satelit yang sama (Leick, 2003:Hofmann-Wellenhof et al.,2001).

Jadi, dengan membuat pengukuran diferensial antara dua atau lebih penerima, sebagian besar dari kesalahan dapat dibatalkan.

Konsep dasar posisi diferensial adalah perhitungan koreksi posisi atau jangkauan koreksi di penerima referensi dan kemudian mengirimkan koreksi ini ke penerima lain melalui tautan radio.

Dengan cara ini sebagian besar kesalahan dibatalkan.

Posisi Diferensial GNSS

Koreksi yang ditransmisikan bisa jadi dari beberapa jenis koreksi posisi atau rentang semu, Koreksi  pseudo range yang dihaluskan, dan koreksi fase pembawa.

Baca Juga: Sistem Koordinasi GNSS

Model matematika DGNSS dapat ditulis seperti yang ditunjukan di bawah ini.

Dua penerima digunakan, dimana penerima A dipasang di reference station yang diketahui dan B adalah rover/penerima. Rentang pseudo di A diberikan oleh:

Posisi Diferensial GNSS

Kita harus menambahakan koreksi range rate untuk epoch arbitrer (t):

Dimana (t-t0), disebut latency kerena waktu transmisi antara referensi dan rover penerima.

Rentang semu pada penerima B dapat ditulis sebagai:

Dengan menambahkan rentang semu dari reference station, kami memperoleh:

Posisi Diferensial GNSS

Seperti yang kita lihat, errornya orbital di batalkan dan errornya jam satelite dapat di eliminasi.

Kita juga bisa mengirimkan koreksi fase ke penerima/rover.

Dalam hal ini kita harus menambahkan yang tidak diketahui oleh lainnya, ambiguitas N, ke persamaan.

Koreksi rentang fase antara referensi dan penerima rover ketika menerapkan prosedur di atas yang sama akan diberhentikan oleh:

DGNSS dengan koreksi rentang fase digunakan untuk sebagian besar Real Time Kinematics (RTK) yang paling presisi.

Namun ambiguitas tersebut harus diselesaikan atau diperbaiki dengan menggunakan teknik On The Fly (OTF).

Di dalam teknik pengukuran fase presisi yang diperoleh akan berada pada tingkat sentimeter.

Pemodelan ionosfer dan troposfer akan menghilangkan atau mengurangi kesalahan pada DGNSS.

Metode ini memberikan lebih banyak kemungkinan untuk mendapatkan akurasi tinggi dalam penentuan posisi titik menggunakan satu penerima.

Sekian pembahasan dari kami, semoga dapat dipahami dan bermanfaat.

Sumber: Princeton